DISCLAIMER: Post ini adalah post yang saya copy dari blog
saya yang terdahulu di tahun 2011 (masih mahasiswa labil). But I still find it
true and amusing, so I'd like to share this with you guys :)
Baru saja gw keki karena gw lupa hari ini offclass, buat
yang ga tau offclass itu apa, itu sejenis makanan ringan.
Becanda. Off class itu artinya kuliah tapi nggak hadir di
kampus. Biasanya dikasih tugas sama dosen, atau ngerjain soal dan diskusi di
forum. Interesting? Iya, cuma bagian liburnya aja. #namanyajugamahasiswa
Anyways, gw baru inget kalo akhir-akhir ini gw jadi sarapan
setiap pagi. Entah kesambet setan atau gimana, gw jadi suka beli roti (dan
makan, tentunya) sebelum gw berangkat beraktivitas, baik pas gw ada kelas,
maupun nggak. Fyi, gw ini orangnya hampir ga pernah sarapan. Kalau kuliah,
nggak sarapan. Kalau nggak kuliah/libur, tidurnya bangun siang. Jadi sama aja
nggak sarapan.
Seberapa penting sih sarapan? Gw pernah denger pepatah
seperti ini:
"Breakfast like a king, lunch like a prince, dinner
like a beggar"
Kalau based on saying yang ada di atas tersebut, artinya
breakfastlah yang "value" nya paling besar di antara semua waktu
makan setiap hari. Dan memang benar, karena sarapan adalah sumber tenaga kita
untuk memulai aktivitas.
Tapi guys, yang membuat gw kaget adalah kalimat "dinner
like a beggar"
Omaigat. Kalau kebiasaan gw dijadikan sebuah pepatah, bisa
jadi kalimatnya begini:
"Breakfast? No, wait until lunch. Lunch? YES,very
much YES. Dinner, at any hour."
*facepalm*
Rasanya jadwal makan gw sangat hancur. Penelitian
mengatakan, bahwa sarapan lah yang paling penting dan harus ada setiap hari.
Selama kuliah, gw meninggalkan pola hidup sehat tersebut.
Sekarang gw ingin membandingkan pola makan gw saat gw masih
sekolah (berasa tua) dan pola makan gw saat kuliah.
SMA:
1. Sarapan (Nasi goreng/nasi pakai telor ceplok/nasi pakai
nugget/french fries -> sok elit, ga sekalian burger aja apa sekalian)
2. Makan pas istirahat pertama jam stgh 10 pagi (Nasi
kuning/nasi campur)
3. Makan pas istirahat kedua 11.15(berbagai macam snack yang
jumlahnya nggak kira2)
4. Makan siang di rumah (Nasi dan lauk yang lebih banyak
daripada yang dimakan di kantin)
5. Optional: Makan lebih cepat, bisa berupa mie instan dan
sebagainya
6. Makan malem
7. #ngemillagikalolaper
Sekarang bandingkanlah dengan pola makan gw saat kuliah.
Kuliah:
1. #sarapangakyaa
2. Makan siang (yang jelas bukan di rumah) -> nasi warteg
setengah, lauk 2-3 biji/ nasi di tempat2 makan lainnya
3. Makan malem -> bisa berupa nasi warteg atau nasi dan
lauk yg dipesan dan diantar ke kos.
Gimana? Beda jauh?
Let me tell you, pas gw SMA, berat badan gw SELALU
KURANG DARI 50 kg. Terakhir gw nimbang berat badan, (setelah UAN SMA)
berat badan gw 46 kg.
Pas kuliah, *drum rolls*
Berat badan gw SELALU LEBIH DARI 50 kg.
*guling-guling di tanah*
*teriak "Hidup ini gak adil!" sambil mengepalkan
tangan di udara*
Oke. Jadi itulah kenyataan yang pahit. Kenapa pas makan gw
banyak, gw kurus, dan pas gw jarang makan, gw malah lebih berat? Gw juga ga tau
jawabannya. Mungkin udah kebanyakan dosa juga jadi berat. *nunduk*
Selain itu, yang gw sadari adalah sewaktu SMA, gw rajin
olahraga, dan ketika kuliah, gw udah ga pernah olahraga lagi. Mungkin hal ini
juga salah satu sebabnya *geleng-geleng kepala*
*TIPS KESEHATAN SPESIAL DARI MBAK JANET*
1. Sarapan sebelum memulai aktivitas. Kalau anak kos,
usahakan yang murah dan tidak menguras dompet terlalu awal.
2. Makan siang jangan terlalu brutal. Secukupnya aja,
jangan kaya orang baru pernah liat makanan.
3. Makan malem jangan kecepetan, jangan kemaleman, jangan
kebanyakan. Biasanya ada orang yang makan malem eh tiba-tiba plus roti bakar
coklat keju, plus martabak, dan plus lain-lainnya.
4. Usahakan untuk nggak makan atau jajan-jajan lagi di
atas jam 9 malem. Sangat tidak sehat, trust me.
5. Sisihkan waktu untuk berolahraga.
6. Tidur yg cukup. Kalau suka begadang, paling nggak
siangnya udah tidur 1-2 jam.
Jadi, kesimpulannya adalah, mari melestarikan hewan-hewan langka yang sudah punah.
Salah,
maksudnya, marilah kita memulai hidup sehat dengan makan
secara teratur dan kebiasaan hidup yang baik, karena sehat itu mahal harganya.
No comments
Post a Comment
Thanks for your comment!